Monday, July 23, 2018

Sang Bidadari Surga

Memang bukan kata mesra yang kudengar tiap ku buka pintu coklat mungil di pagi menjelang subuh,
Bukan pula senyum sumringah berbunga yang tampak di atas kecilnya tubuh tangguh,
Tapi rasa syukur tak pudar dari sudut paruh senyumnya yang teduh

"Assalamualaikum, Ma."
Ku kecup pipinya yang mulai bergurat di kanan dan kiri,
Ku sadar banyaknya bulan yang ia lalui tanpa ditemani si buah hati,
Masing-masing hati berharap waktu kan lebih lama lagi bersama kami
Meski jarang kata penuh harap itu jelas terucap dari bibir ini

Memang tak selalu ada secangkir teh atau kopi yang bisa kita nikmati bersama di pagi kedatanganku
Tapi waktunya yang rela mendengar bagaimana perjalananku, bagaimana tidurku di kereta, bagaimana kabarku di kantor, itu sungguh menenangkanku

Memang tak pernah ada panggilan 'Sayang' untukku berlabuh,
Tapi guratan kasar di tangannya adalah hasil tak terbatas peluh tanpa mengeluh
Rambut putih di kepalanya adalah tak berhentinya doa yang teguh
Hati yang tak lagi utuh tanpa adanya teman hidup adalah empat belas tahun yang luluh

Ku cium tangannya dengan hati ciut,
Bisa apa aku tanpanya?
Jadi apa aku tanpa doanya?
Berapa lama lagi hari yang kulewati bersama senyumnya?
Bisakah dia menemaniku sampai nanti saat ia harus rela melepas perginya buah hati pertamanya?
Sejauh mana bisa kubahagiakan dia?

"Ma, terimakasih,"
Telah menjadi wanita tangguh sejauh Mama mengayuh,
Telah menjadi wanita sabar, berjuang tanpa gentar
Telah menjadi wanita ikhlas melepas ku pergi dari pagi-pagimu dan dari senjamu
Untuk sekedar mengejar egoku

Ma,
Memang di satu hari nanti mungkin Mama bukan jadi nomor satuku lagi
Di satu hari nanti bukan Mama yang kucari pertama kali
Di satu hari nanti bukan Mama yang mencuri perhatianku tiap pagi
Sampai di satu hari nanti, tak cukup doaku membalas peluh keringat, doa dan pengorbananmu

Tapi, nama dan rasa untuk Mama ini ada di setiap darahku mengalir,
Ada di setiap doaku berucap
Ada di setiap ku memejam mata
Walau semua itu tak pernah bisa, tak pernah cukup membalas tangis dan sakit hatimu yang terluka

Ma,
Tak ada lagi yang kuminta dari-Nya,
Selain sepaket umur panjang, kesehatan, kekuatan, kesabaran, keberkahan dan kemudahan untukmu menjalani sisa hari-hari yang diberikan-Nya.

Aamiin :')









No comments:

Post a Comment