Tak ada yang benar-benar paham,
luasnya hati seorang wanita
Yang di tiap harinya menyimpan rasa
Yang di tiap langkahnya menyimpan asa
Dan ia memilih tinggal
Ia menolak pergi
Tak ada yang benar-benar paham,
luasnya hati seorang wanita
Yang di tiap diamnya menutur doa
Yang di tiap tangisnya mengharap
peluk
Dan ia memilih menunggu
Ia menolak berlari
Dan kamu tidak
pernah akan benar-benar mengerti
Dari senyumnya,
ia mengucap syukur
Bahwa di seringnya dia merasa sesak
dan sakit,
Ia bersyukur atas bahagia yang ia
rasakan
Wanita itu,
selalu mendoakanmu
Selalu memikirkan hal-hal kecil
tentang mu
Dan selalu menempatkanmu di sela-sela
mimpinya’’
Kamu yang beruntung menempati
hatinya,
Kenapa masih ragu untuk masuk?
Kamu yang masih dengan erat memeluk
masalalumu,
Kuucapkan terima
kasih telah datang dan singgah
Terimakasih untuk malam dimana kamu
dan dia berbagi tawa
Teriamakasih
untuk senyummu
Terimakasih untuk sikap baikmu yang
menyunjung puluhan wanita-wanita di luar sana, termasuk dia
Terimakasih untuk seringkali
memastikan dia tak melewatkan makan malamnya
Terimakasih untuk
tak bosan menyuruhnya makan sayur
Terimakasih untuk ada di banyak
tangis lelahnya di tengah-tengah karir
Terimakasih untuk bincangmu di
tengah-tengah kopi kalian bersanding di sebuah sudut ruangan kedai kopi
Kamu...apa kamu tau sesenang apa dia
saat menerima pesan singkatmu
Kamu..apa kamu tau berapa lama dia
menunggu pesan itu mendarat cepat di ponsel pintarku
Kamu..apa kamu tau seberapa dia ingin
tak membalasnya
Kamu..apa kamu tau efek yang kau
timbulkan akan semua sikap baikmu itu
Kamu seperti
magnet.. ya magnet yang terus menariknya seperti pusara
Kamu seperti arus.. yang dimana dirinya
tak punya pilihan selain berputar di dalamnya
Tak ada yang benar-benar paham,
luasnya hati seorang wanita
Yang di tiap waktunya tak bisa
benar-benar lepas
Yang di tiap langkahnya menolak pergi
Melainkan hanyut bersama kamu dan masa lalumu
No comments:
Post a Comment