Sunday, November 18, 2018

Astaghfirullahal 'azim : Malam menjelang Fajr

Terbalut hitam pekatnya langit pukul tiga,
Nona bersimpuh di balik kedua tangannya menengadah

Matanya basah.. tak hentinya air mata itu mengalir
Ikrar yang terucap sebulan lalu di sebuah festival, diperdengarkannya kembali
Festival yang menyeru hati-hati untuk hijrah
Festival yang kaki orang-oranya melangkah karena Allah,
Dzat Satu-satunya Penguasa Langit dan Bumi
Festival yang hati pengunjungnya disatukan karena Allah, Maha Pemilik Hati 
Festival yang tujuannya satu, karena Allah, mengharap ridha Allah,
Mengharap hidayah itu menerang, tak pernah padam
Mengharap ampunan itu senantiasa ada di setiap detik ia bernafas

Dalam Fajar, nona kembali ..
Kembali pada titik paling rendah, 
Kembali pada titik paling kecil yang bisa ia bayangkan
Kembali meminta hal yang besar pada Yang Maha Besar (Allahu Akbar )
Kembali meminta permohonan ampun tak terucap kata, tergantikan air mata yang terus mengalir jatuh membasahi mukena atau jatuh di atas nyamannya sajadah
Kembali meminta sebentuk cinta dan kasih dari Ar- Rahman dan Ar-Rahiim
Kembali meminta hati tidak diisi Tuan manapun, selain kekasih-Nya,
Nabi Allah, Rasul Allah, Habib Allah, Ya Muhammad ( Assalamualayka ya Muhammad )

Dalam Fajar, nona kembali..
Mengingat Matahari nya yang tak mungkin lagi ia temui, tak mungkin ia ciumi tangannya, tak mungkin ia lihat senyum renyahnya dan guratan tegasnya
Mengingat Bulan nya yang jauh di mata, yang menua, yang melemah tapi tak berentinya mengucap doa tulus untuk si nona  
Mengingat Bulan itu meredup tapi tak sedikitpun kehilangan indahnya untuk si nona dan adik kecil
Mengingat ... mengingat begitu banyak peluh tanpa keluh dari keduanya, dari Bulannya
Dan air mata itu untuk Matahari dan Bulannya
Dan doa yang terucap tanpa suara itu untuk kedua sinaran mereka
Dan cinta itu, cinta balasan itu ( yang mungkin tak pernah cukup membalas cinta mereka yang tanpa batas waktu ) untuk kedua hati tulus menerima nona dalam hidup mereka sebagai amanah terindah

"Alloohummaghfirlii waliwaalidayya warham humma kamaa rabbayaa nii shaghiiraa" 

Dalam Fajr, nona kembali..
Kembali berharap tak terbatasnya ampunan untuknya dan orang-orang di sekitarnya
Kembali berharap mudahnya ia melafal seruan tauhid saat tiba setelah rezekinya terpenuhi dengan sempurna
Kembali berharap dinaugi di penghujung waktu nanti, saat tak ada lagi yang mampu selain naugan-Nya
Kembali berharap diberi syafaat di Hari Keputusan nanti
Kembali berharap menemukan cahaya dan menyimpannya selalu untuk masuk ke Jannah-Nya








No comments:

Post a Comment