Friday, November 8, 2013

AKU, MANUSIA IDIOT ABAD 21!

Sepertinya memang aku pantas dijuluki manusia idiot abad ini!

Kurang idiot apalagi coba, di siang bolong ini, aku masih terbungkus abstrak dalam 'gaun' tidurku dan mematikan semua alat komunikasiku *kecuali jaringan inet ini yang baru kunyalakan*
Bukan, aku bukannya cari perhatian, dengan membuat org" bertanya dimana aku? atau sedang apa?
Memang ada orang yang mencariku di siang-siang bolong ini?
Bukannya semua orang sedang menjadi robot amerika atau jepang di jam-jam seperti ini?

Baik, sedikit kuperjelas.
Aku baru saja mengkhatamkan sebuah buku jenius sepanjang masa, versiku sendiri, dimana untuk mengkhatamkannya aku butuh sedikit dimensi antara ruang dan waktu yang tidak bergerak.
Sebuah momentum.
Dan momentum itu kini menyeretku untuk segera berkreasi dengan suara-suara logis dari otak ditambah ego dari hati.
Yang sama-sama tak berwujud, tapi ada. Nyata.
Aku disini untuk membuatnya jadi nyata. Aku adalah alat,
Alat yang bebas dari segala macam aturan dan waktu.
Alat yang hidup yang bisa merasakan indahnya langit mendung dan aroma tanah basah yang selalu aku suka.
Aku adalah alat yang bisa menciptakan karya Mahadasyat yang mungkin hanya sebagian orang  yang bisa merasakannya.
Sekali lagi, Aku adalah alat yang bebas.
Kalian harus iri, karena lagi-lagi kuagungkan "Kebebasan" dan "Hidup" menjadi milikku
Ini lebih dari seorang yang bisa terbang kemanapun dia mau
Lebih dari seorang yang sangat bersyukur masih dapat menghirup oksigen dan nitrogen secara bersamaan tetapi bisa tetap hidup.
Aku hidup. dan waktu berhenti tiap kali aku memejamkannya dan berkata dalam hati "Aku hidup, Nurul. Aku bukan lagi robot seperti dulu."

Entah sudah berapa banyak orang yang terbius dengan Karya Dee - Supernova.
Pasti ribuan, atau bahkan jutaan. Karya ini memang dasyat,
Aku baru saja menyelesaikan "Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh"
Dan yess! Pasti banyak diantara kalian yang sama terbiusnya denganku. Nikmat.
dan mungkin banyak cara yang kalian lakukan untuk tetap mengingat sensasi obat ini
Ini caraku, apa caramu? *macam iklan indomie aja, Rul!*

Aku tidak akan melewati momentum kebebasan ini dengan tidak meninggalkan jejak.
Aku baru tau bahwa sebuah momentum jika dibiarkan lewat akan menjadi sebuah kenangan.
Jadi, kuputuskan bahwa "sensasi" ini akan terus kuciptakan untuk menjadi kenangan yang lekat dan jelas.
Seperti badai serotonin bagi Reuben dan Dimas di awal mereka bertemu (salah dua tokoh dalam "Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh")

Aku bisa gila kalau aku menjadi satu-satunya follower murni novel ini.
Semua norma, aturan dan adat melebur begitu kita mengenal semua teori dalam novel ini.
Aku belum paham betul apa arti teori kuantum, bifurkasi, strange attractor, fractal sampai reversed order mechanism
dan masih banyak lagi teori dari ilmuwan mancanegara.
(Bahkan dari sekian banyak tokoh, yang kuingat hanya Einsten dan Copernicus. Oh iya, Alexander Graham Bell. Not bad lah ya)
Prinsip order dan chaos pun menjadi sangat kompleks. Lebih ilmiah dan abstrak dari yang kuketahui sebelumnya.
Aku mencoba jujur, banyak penyataan-penyataan disini yang tidak kumengerti.
Ini semua diluar nalarku, intiusiku, sudut pandangku, bahkan logisme-ku pun larut.
Jika semua dilihat dari sudut pandang fiksi saja, ya, Anda akan beranggapan bahwa ini adalah sebuah cerita fiksi biasa, yang tokohnya tidak mungkin ada dunia ini,
Segunung excuse akan Anda lontarkan "Namanya juga fiksi, apapun bisa terjadi,"
"Namanya juga fiksi, kamu bisa buat apapun di fiksi yang kamu buat,"

Hell-O, buddy. Welcome to the real world!
Anda termasuk salah satu orang idiot, sama seperti aku.
Mohon jangan tersinggung.

Lalu kemana slogan yang Anda gembar-gemborkan, 
"Nothing is impossible!" -  Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini
Nah.

Luarbiasanya, Dee mencampurkan fiksi dan nonfiksi dalam suatu ruang kompleksitas tingkat tinggi, yang hanya dapat Anda terima dalam batas "ketidaknyataan" dengan cara membubuhkan teori-teori science yang bisa diterjemahkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Bahwa science, sebenarnya lahir dari kecenderungan kita bergerak. Atau bahkan diam.
Bahwa angka" E = mc2 itu lahir dari sebuah relativitas kehidupan yang memang sangat nyata tidak pernah statis. Yaitu manusia itu sendiri.

Bahwa semua kompleksitas yang ada di semesta ini, korupsi, dunia politik, perselingkuhan dan kesetiaan, homo dan hetero, semua berasalah dari sebuah nuklear sederhana yang mengalami relativitas.
Dan karena teori itu, semuanya menjadi mungkin.

Hidup itu relatif, hidup artianku, akan berbeda dengan makna yang Anda beri dalam esensi hidup sendiri.
Jadi, HIDUP lah! Sebelum Anda benar-benar mati.
Anda sudah mati suri,maka temukan momentum yang bisa membuat Anda mengeliat keluar dari lubang hampa udara itu.

Di kehidupan sehari-sehari, yang bisa membawa kita kepada sebuah teori motivasional
Aku kan coba mengulas satu teori, yang setidaknya menurutku sangat penting untuk kita ketahui
Dimana, teori Mestakung atau "Semesta Mendukung" itu menjadi benar
(Baca Aku, Manusia Idiot Abad 21! part #2)

No comments:

Post a Comment